PEMANFAATAN LIMBAH KULIT NANAS SEBAGAI BAHAN PAKAN PENGEMPUK DAGING DALAM PROSES PENGGEMUKAN DAN MINIMALISASI BIAYA PRODUKSI SAPI POTONG DI PROVINSI LAMPUNG
BAB I
PENDAHULUAN
Pembangunan Peternakan merupakan salah satu aspek penting dalam pembangunan pertanian, terutama pada saat terjadinya krisis ekonomi dan moneter. Oleh karena itu peningkatan pembangunan peternakan harus dilakukan secara terus menerus dan berkesinambungan yang pada akhirnya akan meningkatkan kesejahteraan petani peternak. Untuk meningkatkan pembangunan peternakan saat ini pola pendekatan pembangunan melalui pengembangan kawasan agribisnis berbasis peternakan, sehingga masyarakat peternak “benar-benar” dalam usahanya mulai berpikir bisnis untuk mencari keuntungan. Pengembangan kawasan agribisnis peternakan sangat terkait dengan lingkungan sekitarnya khususnya yang berbasis pada lahan pertanian (agroekosistem) seperti ekosistem perusahaan, perkebunan, perikanan dan ekosistem lainnya. Keterpaduan peternakan dengan agroekosistem tersebut, maka komoditas ternak dapat menjadi unggulan atau sebagai penunjang, tergantung pada tingkat potensi serta pendapatan dari produk pertanian yang dihasilkan dari kawasan tersebut. Di Propinsi Lampung dalam usaha memanfaatkan limbah pertanian, perkebunan dan perikanan telah dilakukan integrasi ternak sapi dengan pakan asal nanas, ternak sapi dengan pakan jerami, kambing dengan pakan kulit dan daun coklat, kambing dengan pakan asal singkong dan tahun 2003 akan dilaksanakan sapi berintegrasi dengan perkebunan kelapa sawit, ternak sapi dengan pakan asal pucuk tebu.
Selama ini secara umum pakan yang digunakan perusahaan berupa hijauan, seperti jerami dan tebon jagung, ditambah konsentrat. Ketersediaan pakan hijauan sangat dipengaruhi oleh ketersediaan bahan baku dan musim. Tak jarang untuk mendapatkan bahan baku jerami maupun tebon terkadang harus ke sentra-sentra pertanian yang cukup jauh dari kegiatan penggemukan. Ini jelas membuat bengkak biaya produksi.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Seputar Buah Nanas
Nanas merupakan tanaman buah berupa semak dengan daging buah berwarna kuning. Kandungan air yang dimiliki buah nanas adalah 90%. Nanas kaya akan Kalium, Kalsium, lodium, Sulfur, Khlor, Asam, Biotin, Vitamin B12, Vitamin E serta Enzim Bromelin. Dalam bahasa Inggris, nanas disebut pineapple yang berasal dari persamaan bentuk buah pohon pinus yaitu pine-cone (biji/buah cemara). Sebutan ini pertama kali tercatat pada 1398, yang asalnya dulu digunakan untuk menjelaskan organ reproduksi dari pohon conifer (sekarang disebutpine-cone). Ketika bangsa Eropa melakukan eksplorasi laut (menjelajah dunia) maka ditemukanlah buah tropikal ini, bangsa Eropa menyebutnya “pineapples” (kata ini tercatat pada 1664). Dalam bahasa ilmiah, nama dari nanas adalah Ananas Comosus. Kata Ananas asalnya dari bahasa Tupi (Tupian Languages) sebuah suku yang tinggal di daerah Rio de Janeiro, Brazil, kependekan dari pine ananas (kata ini tercatat pada 1555 oleh Andre Thevenet). Sementara kata Comosus berarti “berumbai” (tufted) yang didasarkan pada bentuk tangkai/batang buah yang mempunyai daun berumbai-rumbai. Pada genus/kerabat nanas lainnya sering juga disebut pine saja (AAK, 1998).
Budidaya tanaman nanas di Indonesia yang cukup populer adalah daerah Lampung dan Sumetera Selatan. Nanas banyak dihasilkan perkebunan di sekitar kota Lampung Tengah serta kota Palembang. Dan yang terkenal adalah nanas Prabumulih, konon katanya, terkenal sebagai nanas termanis se Indonesia. Pada 2006 produksi panen nanas di Lampung mencapai 3.037.66 kwintal/tahun. Permintaan pasar dalam negeri terhadap buah nanas cenderung meningkat sejalan dengan pertumbuhan jumlah penduduk, semakin baik pendapatan masyarakat, dan semakin tinggi kesadaran penduduk tentang nilai gizi dari buah-buahan, maka semakin meningkat juga permintaan akan buah nanas. Nanas termasuk komoditas buah yang mudah rusak, susut, dan cepat busuk. Oleh karena itu, seusai panen memerlukan penanganan pasca panen, salah satunya dengan pengolahan. Gagasan ini terbukti menguntungkan, sebab dengan menjadi produk olahan akan diperoleh banyak keuntungan. Selain menyelamatkan hasil panen, pengolahan buah nanas juga dapat memperpanjang umur simpan, diversifikasi pangan dan meningkatkan kualitas maupun nilai ekonomis buah tersebut. Produk olahan nanas dapat berupa makanan dan minuman, seperti selai, cocktail, sirup, sari buah, keripik hingga manisan buah kering. Sari buah nanas adalah cairan yang diperoleh dari proses ekstraksi buah nanas. Sari buah tersebut terbagi dua, ada yang dapat diminum langsung dan ada yang difermentasi menjadi minuman kesehatan. Nanas cocok ditanam di tempat-tempat yang cukup mendapat sinar matahari pada ketinggian 1-1300 meter dpl (di atas permukaan laut). Nanas merupakan tanaman buah yang selalu tersedia sepanjang tahun. Tinggi pohon rata2 50-150 cm, terdapat tunas merayap pada bagian pangkalnya. Buahnya buah buni majemuk, bulat panjang, berdaging, berwarna hijau, jika masak warnanya menjadi kuning. Buah nanas rasanya enak, asam sampai manis. Buah nanas juga dapat digunakan untuk memberi citarasa asam manis, sekaligus sebagai pengempuk daging. Daunnya yang berserat dapat dibuat benang ataupun tali. Tanaman buah nanas dapat diperbanyak dengan mahkota, tunas batang atau stek (BADP, 1999).
2.2 Manfaat Buah Nanas Sebagai Hasil Produksi Limbah Pertanian Dan Untuk Formulasi
Pakan
Selama ini secara umum pakan yang digunakan perusahaan berupa hijauan, seperti jerami dan tebon jagung, ditambah konsentrat. Ketersediaan pakan hijauan sangat dipengaruhi oleh ketersediaan bahan baku dan musim. Tak jarang untuk mendapatkan bahan baku jerami maupun tebon terkadang harus ke sentra-sentra pertanian yang cukup jauh dari kegiatan penggemukan. Ini jelas membuat bengkak biaya produksi.
Provinsi Lampung kaya akan limbah agroindustri yang dapat dijadikan pakan alternatif pengganti hijauan, berupa kulit nenas, bungkil sawit, bungkil kopra, onggok (limbah tepung tapioka), dan kulit kopi. Pemanfaatan limbah tersebut menjadi pakan sapi potong telah dilakukan PT Great Giant Livestok Coy (GGLC) di Kecamatan Terbanggi, Lampung Tengah dan para petani yang menjadi mitra binaannya. GGLC memanfaatkan kulit nenas limbah dari industri pengalengan nenas dari PT Great Giant Pineaple yang masih satu grup dengan perusahaan ini. Kulit nenas tersebut dicampur onggok singkong, bungkil kopra, bungkil sawit, kulit kopi, bungkil kapuk dan urea sebagai konsentrat.Dalam ransum, kulit nenas diambil manfaatnya sebagai sumber serat dan energi bagi sapi. Sementara kebutuhan akan proteinnya dipasok dari campuran bungkil-bungkilan dan urea. Bahan baku pakan bersumber dari limbah industri ini cukup tersedia sepanjang tahun ( BADP, 2004). Dalam ransum, kulit nenas diambil manfaatnya sebagai sumber serat dan energi bagi sapi. Sementara kebutuhan akan proteinnya dipasok dari campuran bungkil-bungkilan dan urea. Bahan baku pakan bersumber dari limbah industri ini cukup tersedia sepanjang tahun.
Limbah nenas mengandung serat (NDF) yang relatif tinggi (57,3%), sedangkan protein kasar termasuk rendah yaitu hanya 3,5%. Oleh karena itu, potensi penggunaannya bukan sebagai komponen penyusun konsentrat, namun lebih sebagai pakan dasar penyusun ransum. Limbah nenas yang telah dikeringkan dapat digunakan langsung sebagai pakan dasar, sedangkan bila digunakan sebagai pakan dasar dalam pakan komplit limbah harus digiling terlebih dahulu.
Khasiat buah nanas antara lain :
1. Membantu pencernaan dan mempercepat penyembuhan
Menurut Winarno (1993) bromelin adalah enzim protease yang dapat menghirolisis protein. Enzim ini mudah diperoleh karena tanamannya dapat berbuah sepanjang tahun tanpa tergantung oleh musim. Buah nanas kaya akan enzim bromelain yang berguna untuk melegakan tenggorokan dan membantu pencernaan. Enzim bromelain mencerna protein di dalam makanan dan menyiapkannya agar mudah diserap tubuh. Bromelain membantu proses penyembuhan luka dan mengurangi pembengkakan atau peradangan di dalam tubuh. Nanas adalah pilihan yang baik bagi pasien sebelum dan sesudah menjalani operasi. Menurut Hero (2008) selama 5 tahun terakhir tahun 2000 sampai 2005 perkembangan produksi nanas Indonesia rata-rata sebesar 6.145.382 ton.
2. Berfungsi sebagai pembersih
Nanas bersifat membersihkan. Enzim bromelain membantu membersihkan tubuh dan mengimbangi kadar keasaman dalam darah. Nanas menaikkan kadar basa darah dan membantu meringankan penyakit edema dengan cara mengurangi air berlebih di dalam tubuh. Nanas adalah salah satu dari beberapa buah yang mempunyai kandungan aspartic acid yang cukup tinggi. Asam aspartic berfungsi sebagai asam amino di dalam tubuh kita sehingga membantu proses metabolisme tubuh. Asam ini juga membantu membuang asam ammonia di dalam tubuh. Amonia adalah racun yang berbahaya bagi system syaraf pusat.
3. Memperkuat system imun, memperkuat otot jantung dan memperlambat proses penuaan dini.
Nanas mempunyai asam amino esensial dan non esensial untuk membantu memperkuat sistem imun dalam tubuh, mengatasi kelelahan dan meningkatkan stamina dan energi. Zat valine dan leucine yang terdapat di dalam nanas juga dibutuhkan oleh tubuh kita untuk pertumbuhan dan memperbaiki jaringan otot. Zat ini termasuk salah satu zat esensial yang diperlukan untuk mempertahankan kadar energi tubuh kita. Zat amino non esensial, proline, penting untuk mempertahankan fungsi sendi dan tendonserta menguatkan otot jantung. Selain itu, nanas mengandung cystine yang berguna untuk pembentukan kulit dan rambut kita. Cystine juga membantu memperlambat proses penuaan dini.
4. Dapat meningkatkan protein dalam tubuh dan mengurangi dehidrasi
Mengkonsumsi sari buah nanas akan meningkatkan protein dalam tubuh. Nanas juga bisa mengurangi dehidrasi. Buah nanas mengandung vitamin C dan vitamin A (Retinol) masing-masing sebesar 24,0 miligram dan 39 miligram dalam setiap 100 gram. Vitamin C dan A tersebut memiliki aktivitas sebagai antioksidan yang mampu menghentikan reaksi berantai pembentukan radikal bebas dalam tubuh yang diyakini sebagai ‘provokator’ berbagai penyakit (Natawidjaja, 1983).
5. Mengurangi Stres
Menurut penelitian yang dilakukan Wen danWroslstad dari Jurusan Ilmu dan Teknologi Pangan, Oregon State University (2002), sari buah nanas ternyata memiliki kandungan serotonin sekitar 1,7 miligram – 3,15 miligram/100 gram. Serotonin ini selain berperan mencegah kanker juga dapat mengurangi stres. Dengan mengosumsi buah nanas 200 gram setiap hari secara teratur selama beberapa minggu, tubuh memperoleh manfaat ganda. Selain vitamin C sekitar 60 miligram terpenuhi, tubuh akan mengalami rileksasi (terhindar dari strees) karena turunnya kadar kolesterol darah sebesar 10 persen.
2.3 proses pengempukan daging
Pengempukan daging yang menggunakan limbah kulit nanas dapat meningkatkan nilai jual atau kualitas dari daging sapi tersebut, dakarenakan : salah satu penilaian mutu daging adalah sifat keempukannya yang dinyatakan dengan sifat mudahnya dikunyah (Worodyah,1986). Selain itu kualitas dari daging sapi yang diempukan dengan limbah kuit nanas ini juga lebih unggul dari pada pengempukan yang lain dikarenakan hasil dari pengempukan ini lebih tahan terhadap bakteri sehingga lebih tahan lama, salain itu hasil daging sapi tersebut dapat membantu memperlancar pencernaan dalam lambung jaka sudah dikonsumsi karena pada nanas mengandung banyak serat dan kandungan lainnya. Protein “bromelain” memiliki potensi yang sama dengan “papain” yang ditemukan pada pepaya yang dapat mencerna protein sebesar 1000 kali beratnya, sehingga nanas bermanfaat sebagai penghancur lemak. Bromelain dapat membantu melarutkan pembentukan mukus dan juga mempercepat pembuangan lemak melalui ginjal. Bromelain juga memiliki asam sitrat dan malat yang penting dan diperlukan untuk memperbaiki proses pembuangan lemak dan mangan, dan menjadi komponen penting enzim tertentu yang diperlukan dalam metabolisme protein dan karbohidrat (Buletin Teknopro Hortikultura edisi 71 tahun 2004). Untuk mencapai pertambahan bobot badan harian (average daily gain/ADG) membutuhkan pakan sebanyak 10% dari bobot hidup sapi. Bila bobotnya 300 kg, sapi itu perlu ransum sebanyak 30 kg/hari dalam kondisi basah. Kalau pakannya cukup kering, jumlah ransum diberikan sekitar 2,5—3% dari bobot sapi. Untuk sapi berbobot 380—400 kg, setiap hari butuh pakan sebanyak 20—22 kg, dengan perbandingan kulit nenas 12 kg dan konsentrat 8 kg. Dengan pemberian pakan 20 kg/hari akan didapatkan ADG 1,3 kg/hari. Jatah pakan sapi harus disesuaikan dengan bobot badannya. Semakin berat bobotnya, semakin banyak pula yang diberikan akan naik secara proporsional.
Kandungan Bromelin Dalam Tanaman Nanas (Persen)
No Bagian Buah Persentase
1 Buah utuh masak 0,060 – 0,080
2 Daging buah masak 0,080 – 0,125
3 Kulit buah 0,050 – 0,075
4 Tangkai 0,040 – 0,060
5 Batang 0,100 – 0,600
6 Buah utuh mentah 0,040 – 0,060
Ferdiansyah (2005).
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Selama ini secara umum pakan yang digunakan perusahaan berupa hijauan, seperti jerami dan tebon jagung, ditambah konsentrat. Ketersediaan pakan hijauan sangat dipengaruhi oleh ketersediaan bahan baku dan musim. Tak jarang untuk mendapatkan bahan baku jerami maupun tebon terkadang harus ke sentra-sentra pertanian yang cukup jauh dari kegiatan penggemukan. Ini jelas membuat bengkak biaya produksi.
Buah nanas hadir dengan peran sebagai hasil dari sektor pertanian yang mampu menghasilkan limbah yang bermanfaat dalam pengembangan peternakan, yaitu menghasilkan kulit dan serat hasil perasan buah basebagai bahan pakan untuk perkembangan ternak potong, khususnya didaerah provinsi Lampung. Penggunaan limbah nanas menjadi salah satu pilihan alternatif yang cukup tepat karena selain kandungan nutrisinya yang cukup, ketersediaan bahanya pun cukup melimpah. Dengan demikian bisa meningkatkan nilai ekonomi dengan meningkatnya nilai jual pada daging sapi potong karena menjadi lebih empuk dan mudah dikunyah sehingga mempunyai kualitas yang baik serta meminimalisasi biaya produksi
.
DAFTAR PUSTAKA
AAK. 1998. Bertanam Pohon Buah-buahan. Kanisius. Yogyakarta
BADP. 1999. Investasi Agribisnis Komoditas Unggulan Tanaman Pangan dan Holtikultura.
Kanisius. Yogyakarta
BADP. 2004. Investasi Agribisnis Komoditas Unggulan Tanaman Pangan dan Holtikultura.
Kanisius. Yogyakarta
Ferdiansyah, V. 2005. Pemanfaatan Kitosan Dari Cangkang Udang Sebagai Matriks Penyangga
pada Imobilisasi Enzim Protease. Skripsi. Jurusan Teknologi Hasil Pertanian. Fakultas
Perikanan dan Ilmu Kelautan. Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Hero, F. 2008. Perkembangan Ekspor Nanas Indonesia sebagai Salah Satu Komoditas Pertanian
dalam Upaya Daya Saing Pasar Dunia. Web-site: http://agribisnis.deptan.go.id. Diakses:
Tanggal 28 maret 2011.
Natawidjaja, P. Suparman. 1983. Mengenal Buah-buahan yang Bergizi. Pustaka Dian. Jakarta.
Winarno, F.G. 1993. Pangan Gizi Teknologi dan Konsumen. PT. Gramedia Pustaka Utama.
Jakarta.
WoroDyah, E.P. 1986. Tinjauan Literatur Pengolahan Daging. Pusat Dokumentasi Ilmiah
Nasional. LIPI, Jakarta.
TUGAS MAKALAH MATA KULIAH POTENSI BAHAN PAKAN LOKAL
PEMANFAATAN LIMBAH KULIT NANAS SEBAGAI BAHAN PAKAN PENGEMPUK DAGING DALAM PROSES PENGGEMUKAN DAN MINIMALISASI BIAYA PRODUKSI SAPI POTONG DI PROVINSI LAMPUNG
Oleh
Fahmi (D1E009010)
Ahmad Sawaludin Ali (D1E009053)
Irfan Effendi M (D1E009076)
Muhamad Alwi (D1E009079)
FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
PURWOKERTO
2011
Situs Judi Poker Online Terpercaya 2020 Server Pkv – Bermain Poker Online Pkv Sama Dengan Anda Bermain Poker Texas Holdem. Permainan judi online poker merupakan salah satu jenis permainan yang tidak ada matinya.
BalasHapusTersedia Promo Spesial - Bonus Sabung Ayam 100% Setiap Hari !
Hubungi Whatsapp Cs Kami : 0812–2222–995
Link Whatsapp Cs Kami : https://bit.ly/31SZvwy